DISCLOSURE/PENGUNGKAPAN
KEWAJARAN DALAM PENGUNGKAPAN :
A. Tuntutan Untuk Memperluas Pengungkapan
Keyakinan pada kewajaran konvensional dalam penyajian
yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum telah
menciptakan beberapa pembatasan dan ketidakwajaran dalam pelaporan dan
pengungkapan.
1. Usulan pengungkapan bedford.
Bedford mengusulkan perluasan pada pengungkapan akuntansi
untuk mengurangi masalah-masalah yang diciptakan oleh Doktrin kewajaran dalam
akuntansi.
Perluasan pengungkapan akuntansi menentukan perluasan
dari karakteristik pengungkapan sebagai berikut :
1. Perluasan ruang lingkup pengguna dari pemegang saham,
kreditor, dan masyarakat umum ke kelompok-kelompok masyarakat.
2. Perluasan ruang lingkup pengguna dari mengevaluasi
kemajuan ekonomi, memungkinkan penilaian dasar dan membantu keputusan ekonomi
sampai kepada mengakan koordinasi antar perusahaan, memenuhi kebutuhan
informasi khusus dari pengguna dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap
aktivitas-aktivitas perusahaan.
3. Perluasan jenis informasi mengenai valuasi-valuasi
moneter yang berbasis atas transaksi dari aktivitas-aktivitas internal
perusahaan sampai kepada data internal dan eksternal.
4. Perluasan teknik pengukuran menggunakan aritmetika dan
sistem pembukuan sampai kepada bidang ilmu manajenen total.
5. Perluasan kualitas pengungkapan keistimewaan dari segi
kebutuhan masa lalu sampai kepada perbaikan relevansi bagi keputusan yang
spesifik.
6. Perluasan sarana pengungkapan laporan keuangan
konvensional sampai kepada pengungkapan multimedia yang didasarkan atas
psikologi dari komunikasi manusia.
2. Teori kebijakan akuntansi yang efisien dan adil dari
Lev.
Lev berpendapat bahwa kemajuan dalam menangani masalah
kebijakan akuntansi fundamental dapat dicapai dengan memuat kepentingan
eksplisit dari para pembuat kebijakan keadilan dari pasar modal.
3. Keunggulan pengguna dari Gaa.
Ada dua versi prinsip keunggulan pengguna yaitu :
1. Versi yang dikenal sebagai pronsip keunggulan pengguna
dasar berfokus pada kebutuhan dari pengguna dengan kemampuan yang terbatas.
2. Versi yang lain dikenal sebagai keunggulan pengguna yang
diperluas, berfokus pada kebutuhan informasi dari para pengguna yang lebih
ahli.
Gaa menyelidiki perumusan logis dari
prinsip keunggulan pengguna dengan didasarkan pada karya-karya kontemporer
dalam filosopi etika, sosial dan politik, dimana manusia dipandang sebagai
pembuat keputusan, dimana prinsip-prinsip yang mengatur perilaku individu dan
kelompok adalah hasil dari keputusan rasional.
4. Temuan-temuan Komite Jenkins.
Sebagai usaha untuk meningkatkan pelaporan eksternal,
AICPA pada tahun 1991 membentuk Komite Khusus untuk Pelaporan Keuangan, atau
Komite Jenkins (Edmond L. Jenkins sebagai ketua). Komite ini ditugaskan untuk
menentukan (a) hakikat dan tingkatan dari informasi yang disediakan oleh pihak
manajemen bagi pihak lain dan (b) tingkatan sampai di mana auditor hendaknya
memberikan laporannya atas berbagai elemen dari informasi tersebut. Pada bulan Nopember 1995
mengeluarkan laporannya yang berjudul The
Information Needs of Investors and Creditors. Laporan ini mengidentifikasi area-area
berikut ini :
1. Meningkatkan pengungkapan dari informasi segmen bisnis.
2. Menangani pengungkapan dan akuntansi untuk instrumen
keuangan yang inovatif.
3. Meningkatkan pengungkapan mengenai identitas, peluang,
dan risiko dari rencana pembiayaan di luar buku dan mempertimbangkan kembali
akuntansi bagi rencana tersebut.
4. Melaporkan secara terpisah dampak dari aktivitas dan
peristiwa inti dan non-inti dan mengukur aktiva dan kewajiban non-inti dengan
nilai wajar.
5. Meningkatkan pengungkapan mengenai ketidakpastian
pengukuran atas aktiva dan kewajiban tertentu.
6. Meningkatkan pelaporan triwulan dengan memberikan pelaporan
pada triwulan keempat secara terpisah dan memasukkan data segmen bisnis.
5. Model pelaporan multilapisan.
Model pelaporan multilapisan dijelaskan sebagai berikut :
1. Lapisan pertama ditujukan untuk hal-hal yang memenuhi
kriteria pengakuan dan akan mencerminkan inti dari laporan keuangan saat ini.
2. Lapisan kedua ditujukan untuk hal-hal yang memenuhi
kriteria pengakuan namun tidak termasuk ke dalam bagian inti karena menyangkut
mengenai keandalannya yang dipertanyakan.
3. Lapisan ketiga ditujukan untuk hal-hal yang memiliki
keandalan dan definisinya dipertanyakan.
4. Lapisan keempat ditujukan untuk hal-hal yang memenuhi
kriteria pengukuran, keandalan dan relevansi tetapi tidak memenuhi definisi
dari elemen laporan keuangan.
5. Lapisan kelima ditujukan untuk hal-hal relevan yang tidak
memenuhi definisi dari elemen dan tidak dapat diukur secara andal.
6. Pengungkapan akuntansi yang diperluas.
Tujuan dari pengungkapan dinyatakan sebagai berikut :
1. Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan memberikan
pengukuran yang relevan atas hal-hal tersebut di luar pengukuran yang digunakan
dalam laporan keuangan.
2. Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan untuk
memberikan pengukuran yang bermanfaat.
3. Untuk memberikan informasi yang akan membantu investor
dan kreditor menilai risiko dan potensial dari hal-hal yang diakui dan tidak
diakui.
4. Untuk memberikan informasi penting yang memungkinkan para
pengguna laporan keuangan untuk melakukan perbandingan dalam satu tahun dan
diantara beberapa tahun.
5. Untuk memberikan informasi mengenai arus kas masuk atau
keuar di mas depan.
6. Untuk membantu para investor menilai pengembalian dari
investasi mereka.
B. Pelaporan Nilai Tambah
Nilai tambah adalah peningkatan kekayaan yang dihasilkan
oleh penggunaan sumber daya perusahaan secara produktif sebelum dialokasikan di
antara para pemegang saham, penegang obligasi, pekerja dan pemerintah.
Laporan nilai tambah memiliki beberapa keuntungan yaitu :
1. Dengan adanya pengungkapan nilai tambah, para karyawan
akan mendapat kepuasan karena mengetahui nilai dari kontribusi yang mereka
berikan kepada kekayaan total perusahaan.
2. Nilai tambah mencerminkan dasar penghitungan bonus bagi
para pekerja yang lebih baik.
3. Informasi nilai tambah telah terbukti dapat menjadi
prediktor peristiwa ekonomi dan reaksi pasar yang baik.
4. Nilai tambah adalah ukuran yang lebih baik daripada
penjualan.
5. Nilai tambah mungkin bermanfaat bagi kelompok karyawan
karena dapat memengaruhi aspirasi dan pikiran dari para perwakilannya dalam
serikat pekerja yang melakukan negosiasi.
6. Nilai tambah dapat sangat bermanfaat dalam analisis
keuangan dengan menghubungkan beragam peristiwa penting terhadap
variabel-variabel nilai tambah.
C. Pelaporan Karyawan
Kasus pelaporan karyawan yang menggunakan argumentasi
sosialis terletak pada dua prinsip fundamental yaitu :
1. Bahwa pelaporan tersebut merupakan teknik yang membantu
para karyawan untuk melakukan demokratisasi yang lebih besar dalam pengambilan
keputusan di industri.
2. Bahwa pelaporan tersebut dapat berfungsi sebagai tindakan
pengecekan aspek-aspek dari sistem pasar yang menghasilkan dampak eksternal
yang merugikan dalam bentuk polusi lingkungan.
D. Akuntansi dan Pelaporan Sosial
Ukuran dari kinerja sosial berada dalam area umum
akuntansi sosial. Area ini terdapat empat aktivitas beragam yang dapat
diberikan pembatasannya yaitu akuntansi tanggung jawab sosial, akuntansi dampak
total, akuntansi sosioekonomi dan akuntansi indikator-indikator sosial.
Gray dkk, menyajikan pelaporan sosial perusahaan sebagai
seni pencarian kebenaran dari empat posisi yaitu sisi kiri yang ekstrem dari
politik, penerimaan status quo,
pengejaran hak subjek/kekayaan intelektual dan sayap kanan yang ekstrem dari
politik.
E. Pengungkapan Informasi Anggaran
Menghadapi tantangan dari beragam pengguna untuk
mengembangkan teknik pelaporan keuangan yang relevan, para akuntan dan juga
non-akuntan merekomendasikan bahwa informasi yang diramalkan juga dapat dimuat
dalam laporan keuangan. Usulan-usulan yang diberikan bervariasi mulai dari
saran untuk mengungkapkan data anggaran sampai kepada saran bahwa
perusahaan-perusahaan publik memberikan ramalan laba dalam laporan tahunan.dan
prospektus-prospektus mereka.
F. Akuntansi dan Pelaporan Arus Kas
Karakteristik yang dominan dalam pandangan awal mengenai
tujuan dari laporan keuangan adalah fungsi kepegurusan. Menurut pandangan ini,
manajemen telah diberikan kepercayaan atas pengendalian sumber daya keuangan
yang diberikan oleh penyandang modal. Maka tujuan dari laporan keuangan adalah
untuk memberi laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan agar memfasilitasi
evaluasi atas kepengurusan manajemen.
Akuntansi arus kas dipandang oleh para pendukungnya lebih
unggul dibandingkan dengan akuntansi akrual yang konvensional karena :
1. Sistem akuntansi arus kas mungkin dapat memberikan sebuah
kerangka analitis untuk menghubungkan kinerja keuangan masa lalu, msa kini dan
masa depan.
2. Dari sudut pandang para investor, proyeksi arus kas
mencerminkan baik kemampuan perusahaan untuk membayar operasinya di mas depan
maupun kebijakan keuangannya yang telah direncanakan.
3. Rasio arus harga diskonto menjadi indikator investasi
yang lebih terpercaya daripada rasio harga laba saat ini, karena adanya
sejumlah alokasi yang berubah-ubah yang digunakan dalam menghitunag laba per
saham.
4. Akuntansi arus kas mungkin dapat digunakan untuk menutupi
jurang yang terdapat dalam praktik antara cara bagaimana investasi dibuat
(biasanya didasarkan pada arus kas) dengan cara bagaimana hasilnya dievaluasi
(biasanya didasarkan atas laba).
G.
Akuntansi Sumber Daya Manusia
1. Manfaat sumber daya manusia.
Tujuan akuntansi keuangan adalah untuk
menyajikan informasi yang relevan bagi keputusan yang harus diambil oleh para
penggunanya (investor), termasuk informasi yang memadai mengenai salah satu
aktiva perusahaan yang ”terlupakan”-aktiva sumber daya manusia.
2. Teori nilai sumber daya manusia.
Konsep dari nilai manusia diperoleh dari
nilai ekonomi secara umum.
3. Pengukuran aktiva sumber daya manusia.
Pengukuran moneter dari aktiva sumber daya
manusia adalah biaya historis, biaya penggantian, biaya oportunitas, model
kompensasi dan upah diskonto di masa depan yang telah disesuaikan.
Perkembangan
Pengungkapan
Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh
sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik ekonomi, tingkat
pembangunan ekonomi,tingkat pendidikan, budaya dan pengaruh lainnya. Perbedaan
nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola
perusahaan dan keuangan.
Di Amerika Serikat, Inggris, dan negara – negara
Aglo Amerika lainya pasar ekuitas tersebar luas antara pemegang saham dan
perlindungan terhadap investor sangat ditekankan.Investor intitusional
memainkan peranan penting , menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang
saham yang meningkat. Pengukapan public sangatlah maju sebagai respos terhadap
akuntabilitas perusahaan public.
Di Negara lain seperti Prancis, Jepang, dan beberapa
Negara berkembang kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank
merupakan sumber utama pembiayaan perusahaan dan menetapkan disiplin
perusahaan. Pengunkapan public tidak terlalu maju di pasar–pasar ini dan
perbedaan besar dalam jumlah informasi yang di berikan kepada pemegang saham
besar dan kreditor dengan yang diberikan kepada public masih diperbolehkan.
Pengungkapan
Sukarela
Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki
dorongan untuk mengungkapkan yang lebih. Manfaat dari pengungkapan yang lebih
ditingkatkan adalah biaya transaksi yang lebih rendah dalam memperdagangkan
surat berharga yang dikeluarkan perusahaan, minat para analis keuangan dan
investor terhadap perusahaan yang semakin besar, likuiditas saham yang
meningkat, dan biaya modal yang lebih rendah.
Investor didunia menuntut informasi yang lebih
detail dan lebih tepat waktu tingkat pengungkapan sukarela semakin meningkat
baik di Negara maju maupun Negara berkembang. Pelaporan keuangan menjadi
mekanisme komunikasi dengan investor luar yang tidak sempurna jika insentif
manajer tidak sejalan dengan kepentingan seluruh pemegang saham. Komunikasi
manajer dengan investor luar akan menjadi tidak sempurna jika:
1. Manajer memiliki keunggulan
dalam informasi mengenai perusahaannya.
2. Dorongan manajer tidak secara
sempurna sejalan dengan kepentingan seluruh pemegang saham.
3. Aturan akuntansi dan auditing
tidak sempurna.
Manajer perusahaan sering menunda pengungkapan
berita negatif laporan keuangan dan lebih menunjukkan sisi positif perusahaan
dan menilai lebih kinerja dan prospek keuangan perusahaan.
Aturan pengungkapan menetapkan
ketentuan – ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima
informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat. Sedangkan auditor eksternal
mencoba memastikan bahwa manajer akuntansi menenerapkan kebijakan akuntansi
yang memadai, membuat estimasi yang wajar, memiliki catatan akuntansi dan
sistem pengendalian yang memadai dan memberikan pengungkapan yang tepat waktu.
Pilihan pengungkapan oleh para manajer mencerminkan pengaruh gabungan dan
ketentuan pengungkapan dan insentif untuk mengungkapkan informasi secara
sukarela.
Ketentuan
Pengungkapan Wajib
Bursa Efek dan badan regulator pemerintah umumnya
mengharuskan perusahaan asing yang mencatat saham untuk memberikan informasi
keuangan dan nonkeuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan
domestik.
Pengungkapan wahib merupakan
pengungkapan dan pelaporan akuntansi yang wajib di laporkan sesuai dengan
Standar Akuntansi yang di anut di masing-masing negara.
Praktik
Pelaporan Dan Pengungkapan
Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia
dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi
pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan
laba per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada:
Pengungkapan informasi yang melihat masa
depan“Informasi yang melihat ke masa depan” yang mencakup
a. Ramalan
pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos
keuangan lainnya
b. Informasi
prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu
pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi
jumlah
c. laporan
rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
d. Kebanyakan
perusahaan di masing-masing negara menyajikan pengungkapan informasi mengenai
rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang
mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling
tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman
menyangkut pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.
Pengungkapan
segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi
mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan
semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten
telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari
yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga
membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para
pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana
bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan
perusahaan.
3. Laporan arus
kas dan arus dana IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan
sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
4. Pengungkapan
tanggung jawab sosial Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa
tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah,
kelompok aktivis, dan masyarakat umum. Informasi mengenai kesejahteraan
karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang
permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan
pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan
tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor
karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan
produktivitas perusahaan.
5. Pengungkapan
khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip
akuntansi yang digunakan Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus
untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan
yang dimaksud seperti :
a. ”Penyajian ulang untuk
kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang non domestic
b. Penyajian ulang hasil dan
posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
c. Satu set lengkap laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesua standar akuntansi; dan
beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak
digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang
lain.
Banyak perusahaan di negara-negara yang tidak
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama juga melakukan penerjemahan
seluruh laporan tahunan dari bahasa negara asal ke dalam bahasa Inggris. Juga,
beberapa perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar
akuntansi yang diterima secara lebih luas daripada standar domestik (khususnya
IFRS atau GAAP AS) atau yang sesuai dengan baik standar domestik maupun
kelompok kedua prinsip akuntansi.
Pengungkapan
Tata Kelola Perusahaan
Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain
meluputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan,
pengungkapan dan transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan.
Pengungkapan dan Pelaporan Bisnis Melalui Internet
Penyebarluasan informasi secara elektronik memiliki
keuntungan seperti : tidak terlalu mahal, memungkinkan penyebarluasan secara
interaktif melaui cara yang tidak mungkin bila dilakukan dalam bentuk cetakan,
meningkatkan permintaan terhadap pelaporan usaha dan keuangan.
Suatu perkembangan penting yang akan memfasilitasi
pelaporan usaha berbasis adalah Bahas Pelaporan Usaha extensible ( extensible
Business Reporting Language – XBRL).
Pengungkapan
Laporan Tahunan Di Negara-Negara Pasar Berkembang
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di
negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang
kredibel. Pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlingungan
konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisi keuangan Asia
Timur tahun 1997.
Sebuah studi tahun 1990-an memberikan beberapa jenis
bukti yang mendukung pandangan bahwa tingkat pengunkapan dan kualitas lebih
rendah di negara-negara pasar berkembang dibandingkan dengan negara-negara
maju, sebagaii contoh, 12 dari 20 negara dengan tingkat pengungkapan ralatif
rendah adalah negara-negara pasar berkembang. Di sini opasitas (
ketidakjelasan), yang merupakan lawan dari transparansi, dapat diartikan sebagai
sejauh mana suatu jumlah laba menyembutnyikan kinerja ekonomi yang sebenarnya.
Terdapat lebih banyak auditor per 100.000 orang
penduduk di pasar-pasar yang maju dibandingkan dengan pasar-pasar yang sedang
berkembang.Karena pengawasan dan penegakan aturan pelaporan keuangan yang ketat
dapat ditingkatkan dengan adanya jumlah akuntan dan auditor yang mencukupi.
Implikasi
Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan Dan Para Manajer
Manager di negara-negara yang secara tradisional
memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan
peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan
bagi perusahaan mereka. Para manajer yang memutuskan untuk memberikan
pengungkapan lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para
investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi,
dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki
kebijakan pengungkapan yang ketat.
Sumber : http://magussudrajat.blogspot.com/2010/01/disclosurepengungkapan.html
Hari Setiyawati, SE.,AK.,M.SI, Akuntansi Internasional, Universitas Mercubuana
http://sundari9119.blogspot.com/
Hari Setiyawati, SE.,AK.,M.SI, Akuntansi Internasional, Universitas Mercubuana
http://sundari9119.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar