Kamis, 09 Mei 2013

PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

DISCLOSURE/PENGUNGKAPAN

KEWAJARAN DALAM PENGUNGKAPAN :
A. Tuntutan Untuk Memperluas Pengungkapan
Keyakinan pada kewajaran konvensional dalam penyajian yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum telah menciptakan beberapa pembatasan dan ketidakwajaran dalam pelaporan dan pengungkapan.
1. Usulan pengungkapan bedford.
Bedford mengusulkan perluasan pada pengungkapan akuntansi untuk mengurangi masalah-masalah yang diciptakan oleh Doktrin kewajaran dalam akuntansi.
Perluasan pengungkapan akuntansi menentukan perluasan dari karakteristik pengungkapan sebagai berikut :
1.     Perluasan ruang lingkup pengguna dari pemegang saham, kreditor, dan masyarakat umum ke kelompok-kelompok masyarakat.
2.     Perluasan ruang lingkup pengguna dari mengevaluasi kemajuan ekonomi, memungkinkan penilaian dasar dan membantu keputusan ekonomi sampai kepada mengakan koordinasi antar perusahaan, memenuhi kebutuhan informasi khusus dari pengguna dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap aktivitas-aktivitas perusahaan.
3.     Perluasan jenis informasi mengenai valuasi-valuasi moneter yang berbasis atas transaksi dari aktivitas-aktivitas internal perusahaan sampai kepada data internal dan eksternal.
4.     Perluasan teknik pengukuran menggunakan aritmetika dan sistem pembukuan sampai kepada bidang ilmu manajenen total.
5.     Perluasan kualitas pengungkapan keistimewaan dari segi kebutuhan masa lalu sampai kepada perbaikan relevansi bagi keputusan yang spesifik.
6.     Perluasan sarana pengungkapan laporan keuangan konvensional sampai kepada pengungkapan multimedia yang didasarkan atas psikologi dari komunikasi manusia.

2. Teori kebijakan akuntansi yang efisien dan adil dari Lev.
Lev berpendapat bahwa kemajuan dalam menangani masalah kebijakan akuntansi fundamental dapat dicapai dengan memuat kepentingan eksplisit dari para pembuat kebijakan keadilan dari pasar modal.

3. Keunggulan pengguna dari Gaa.
Ada dua versi prinsip keunggulan pengguna yaitu :
1.     Versi yang dikenal sebagai pronsip keunggulan pengguna dasar berfokus pada kebutuhan dari pengguna dengan kemampuan yang terbatas.
2.     Versi yang lain dikenal sebagai keunggulan pengguna yang diperluas, berfokus pada kebutuhan informasi dari para pengguna yang lebih ahli.
Gaa menyelidiki perumusan logis dari prinsip keunggulan pengguna dengan didasarkan pada karya-karya kontemporer dalam filosopi etika, sosial dan politik, dimana manusia dipandang sebagai pembuat keputusan, dimana prinsip-prinsip yang mengatur perilaku individu dan kelompok adalah hasil dari keputusan rasional.

4. Temuan-temuan Komite Jenkins.
Sebagai usaha untuk meningkatkan pelaporan eksternal, AICPA pada tahun 1991 membentuk Komite Khusus untuk Pelaporan Keuangan, atau Komite Jenkins (Edmond L. Jenkins sebagai ketua). Komite ini ditugaskan untuk menentukan (a) hakikat dan tingkatan dari informasi yang disediakan oleh pihak manajemen bagi pihak lain dan (b) tingkatan sampai di mana auditor hendaknya memberikan laporannya atas berbagai elemen dari informasi tersebut. Pada bulan Nopember 1995 mengeluarkan laporannya yang berjudul The Information Needs of Investors and Creditors. Laporan ini mengidentifikasi area-area berikut ini :
1.     Meningkatkan pengungkapan dari informasi segmen bisnis.
2.     Menangani pengungkapan dan akuntansi untuk instrumen keuangan yang inovatif.
3.     Meningkatkan pengungkapan mengenai identitas, peluang, dan risiko dari rencana pembiayaan di luar buku dan mempertimbangkan kembali akuntansi bagi rencana tersebut.
4.     Melaporkan secara terpisah dampak dari aktivitas dan peristiwa inti dan non-inti dan mengukur aktiva dan kewajiban non-inti dengan nilai wajar.
5.     Meningkatkan pengungkapan mengenai ketidakpastian pengukuran atas aktiva dan kewajiban tertentu.
6.     Meningkatkan pelaporan triwulan dengan memberikan pelaporan pada triwulan keempat secara terpisah dan memasukkan data segmen bisnis.

5. Model pelaporan multilapisan.
Model pelaporan multilapisan dijelaskan sebagai berikut :
1.     Lapisan pertama ditujukan untuk hal-hal yang memenuhi kriteria pengakuan dan akan mencerminkan inti dari laporan keuangan saat ini.
2.     Lapisan kedua ditujukan untuk hal-hal yang memenuhi kriteria pengakuan namun tidak termasuk ke dalam bagian inti karena menyangkut mengenai keandalannya yang dipertanyakan.
3.     Lapisan ketiga ditujukan untuk hal-hal yang memiliki keandalan dan definisinya dipertanyakan.
4.     Lapisan keempat ditujukan untuk hal-hal yang memenuhi kriteria pengukuran, keandalan dan relevansi tetapi tidak memenuhi definisi dari elemen laporan keuangan.
5.     Lapisan kelima ditujukan untuk hal-hal relevan yang tidak memenuhi definisi dari elemen dan tidak dapat diukur secara andal.
6.     Pengungkapan akuntansi yang diperluas.
Tujuan dari pengungkapan dinyatakan sebagai berikut :
1.     Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan memberikan pengukuran yang relevan atas hal-hal tersebut di luar pengukuran yang digunakan dalam laporan keuangan.
2.     Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan untuk memberikan pengukuran yang bermanfaat.
3.     Untuk memberikan informasi yang akan membantu investor dan kreditor menilai risiko dan potensial dari hal-hal yang diakui dan tidak diakui.
4.     Untuk memberikan informasi penting yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk melakukan perbandingan dalam satu tahun dan diantara beberapa tahun.
5.     Untuk memberikan informasi mengenai arus kas masuk atau keuar di mas depan.
6.     Untuk membantu para investor menilai pengembalian dari investasi mereka.

B. Pelaporan Nilai Tambah
Nilai tambah adalah peningkatan kekayaan yang dihasilkan oleh penggunaan sumber daya perusahaan secara produktif sebelum dialokasikan di antara para pemegang saham, penegang obligasi, pekerja dan pemerintah.
Laporan nilai tambah memiliki beberapa keuntungan yaitu :
1.     Dengan adanya pengungkapan nilai tambah, para karyawan akan mendapat kepuasan karena mengetahui nilai dari kontribusi yang mereka berikan kepada kekayaan total perusahaan.
2.     Nilai tambah mencerminkan dasar penghitungan bonus bagi para pekerja yang lebih baik.
3.     Informasi nilai tambah telah terbukti dapat menjadi prediktor peristiwa ekonomi dan reaksi pasar yang baik.
4.     Nilai tambah adalah ukuran yang lebih baik daripada penjualan.
5.     Nilai tambah mungkin bermanfaat bagi kelompok karyawan karena dapat memengaruhi aspirasi dan pikiran dari para perwakilannya dalam serikat pekerja yang melakukan negosiasi.
6.     Nilai tambah dapat sangat bermanfaat dalam analisis keuangan dengan menghubungkan beragam peristiwa penting terhadap variabel-variabel nilai tambah.

C. Pelaporan Karyawan
Kasus pelaporan karyawan yang menggunakan argumentasi sosialis terletak pada dua prinsip fundamental yaitu :
1.     Bahwa pelaporan tersebut merupakan teknik yang membantu para karyawan untuk melakukan demokratisasi yang lebih besar dalam pengambilan keputusan di industri.
2.     Bahwa pelaporan tersebut dapat berfungsi sebagai tindakan pengecekan aspek-aspek dari sistem pasar yang menghasilkan dampak eksternal yang merugikan dalam bentuk polusi lingkungan.

D. Akuntansi dan Pelaporan Sosial
Ukuran dari kinerja sosial berada dalam area umum akuntansi sosial. Area ini terdapat empat aktivitas beragam yang dapat diberikan pembatasannya yaitu akuntansi tanggung jawab sosial, akuntansi dampak total, akuntansi sosioekonomi dan akuntansi indikator-indikator sosial.
Gray dkk, menyajikan pelaporan sosial perusahaan sebagai seni pencarian kebenaran dari empat posisi yaitu sisi kiri yang ekstrem dari politik, penerimaan status quo, pengejaran hak subjek/kekayaan intelektual dan sayap kanan yang ekstrem dari politik.

E. Pengungkapan Informasi Anggaran
Menghadapi tantangan dari beragam pengguna untuk mengembangkan teknik pelaporan keuangan yang relevan, para akuntan dan juga non-akuntan merekomendasikan bahwa informasi yang diramalkan juga dapat dimuat dalam laporan keuangan. Usulan-usulan yang diberikan bervariasi mulai dari saran untuk mengungkapkan data anggaran sampai kepada saran bahwa perusahaan-perusahaan publik memberikan ramalan laba dalam laporan tahunan.dan prospektus-prospektus mereka.

F. Akuntansi dan Pelaporan Arus Kas
Karakteristik yang dominan dalam pandangan awal mengenai tujuan dari laporan keuangan adalah fungsi kepegurusan. Menurut pandangan ini, manajemen telah diberikan kepercayaan atas pengendalian sumber daya keuangan yang diberikan oleh penyandang modal. Maka tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberi laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan agar memfasilitasi evaluasi atas kepengurusan manajemen.
Akuntansi arus kas dipandang oleh para pendukungnya lebih unggul dibandingkan dengan akuntansi akrual yang konvensional karena :
1.     Sistem akuntansi arus kas mungkin dapat memberikan sebuah kerangka analitis untuk menghubungkan kinerja keuangan masa lalu, msa kini dan masa depan.
2.     Dari sudut pandang para investor, proyeksi arus kas mencerminkan baik kemampuan perusahaan untuk membayar operasinya di mas depan maupun kebijakan keuangannya yang telah direncanakan.
3.     Rasio arus harga diskonto menjadi indikator investasi yang lebih terpercaya daripada rasio harga laba saat ini, karena adanya sejumlah alokasi yang berubah-ubah yang digunakan dalam menghitunag laba per saham.
4.     Akuntansi arus kas mungkin dapat digunakan untuk menutupi jurang yang terdapat dalam praktik antara cara bagaimana investasi dibuat (biasanya didasarkan pada arus kas) dengan cara bagaimana hasilnya dievaluasi (biasanya didasarkan atas laba).

G. Akuntansi Sumber Daya Manusia
1.     Manfaat sumber daya manusia.
Tujuan akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang relevan bagi keputusan yang harus diambil oleh para penggunanya (investor), termasuk informasi yang memadai mengenai salah satu aktiva perusahaan yang ”terlupakan”-aktiva sumber daya manusia.
2.     Teori nilai sumber daya manusia.
Konsep dari nilai manusia diperoleh dari nilai ekonomi secara umum.
3.     Pengukuran aktiva sumber daya manusia.
Pengukuran moneter dari aktiva sumber daya manusia adalah biaya historis, biaya penggantian, biaya oportunitas, model kompensasi dan upah diskonto di masa depan yang telah disesuaikan.



Perkembangan Pengungkapan
Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi,tingkat pendidikan, budaya dan pengaruh lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan.
Di Amerika Serikat, Inggris, dan negara – negara Aglo Amerika lainya pasar ekuitas tersebar luas antara pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan.Investor intitusional memainkan peranan penting , menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat. Pengukapan public sangatlah maju sebagai respos terhadap akuntabilitas perusahaan public.
Di Negara lain seperti Prancis, Jepang, dan beberapa Negara berkembang kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan  bank merupakan sumber utama pembiayaan perusahaan dan menetapkan disiplin perusahaan. Pengunkapan public tidak terlalu maju di pasar–pasar ini dan perbedaan besar dalam jumlah informasi yang di berikan kepada pemegang saham besar dan kreditor dengan yang diberikan kepada public masih diperbolehkan.

Pengungkapan Sukarela
Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan yang lebih. Manfaat dari pengungkapan yang lebih ditingkatkan adalah biaya transaksi yang lebih rendah dalam memperdagangkan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan, minat para analis keuangan dan investor terhadap perusahaan yang semakin besar, likuiditas saham yang meningkat, dan biaya modal yang lebih rendah.
Investor didunia menuntut informasi yang lebih detail dan lebih tepat waktu tingkat pengungkapan sukarela semakin meningkat baik di Negara maju maupun Negara berkembang. Pelaporan keuangan menjadi mekanisme komunikasi dengan investor luar yang tidak sempurna jika insentif manajer tidak sejalan dengan kepentingan seluruh pemegang saham. Komunikasi manajer dengan investor luar akan menjadi tidak sempurna jika:
1.    Manajer memiliki keunggulan dalam informasi mengenai perusahaannya.
2.   Dorongan manajer tidak secara sempurna sejalan dengan kepentingan seluruh pemegang saham.
3.    Aturan akuntansi dan auditing tidak sempurna.
Manajer perusahaan sering menunda pengungkapan berita negatif laporan keuangan dan lebih menunjukkan sisi positif perusahaan dan menilai lebih kinerja dan prospek keuangan perusahaan.
   Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan – ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat. Sedangkan auditor eksternal mencoba memastikan bahwa manajer akuntansi menenerapkan kebijakan  akuntansi yang memadai, membuat estimasi yang wajar, memiliki catatan akuntansi dan sistem pengendalian yang memadai dan memberikan pengungkapan yang tepat waktu. Pilihan pengungkapan oleh para manajer mencerminkan pengaruh gabungan dan ketentuan pengungkapan dan insentif untuk mengungkapkan informasi secara sukarela.

Ketentuan Pengungkapan Wajib
Bursa Efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan asing yang mencatat saham untuk memberikan informasi keuangan dan nonkeuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik.
   Pengungkapan wahib merupakan pengungkapan dan pelaporan akuntansi yang wajib di laporkan sesuai dengan Standar Akuntansi yang di anut di masing-masing negara.

Praktik Pelaporan Dan Pengungkapan
Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada: 
Pengungkapan informasi yang melihat masa depan“Informasi yang melihat ke masa depan” yang mencakup
a.         Ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan lainnya
b.         Informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah 
c.         laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan. 
d.        Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.

Pengungkapan segmen 
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.

3.      Laporan arus kas dan arus dana IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
4.      Pengungkapan tanggung jawab sosial Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum. Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan. 
5.      Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang digunakan Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti : 
a.    ”Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang non domestic 
b.    Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
c.    Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesua standar akuntansi; dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain. 

 Banyak perusahaan di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama juga melakukan penerjemahan seluruh laporan tahunan dari bahasa negara asal ke dalam bahasa Inggris. Juga, beberapa perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang diterima secara lebih luas daripada standar domestik (khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang sesuai dengan baik standar domestik maupun kelompok kedua prinsip akuntansi. 


Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan
Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meluputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan.

Pengungkapan dan Pelaporan Bisnis Melalui Internet
Penyebarluasan informasi secara elektronik memiliki keuntungan seperti : tidak terlalu mahal, memungkinkan penyebarluasan secara interaktif melaui cara yang tidak mungkin bila dilakukan dalam bentuk cetakan, meningkatkan permintaan terhadap pelaporan  usaha dan keuangan.
Suatu perkembangan penting yang akan memfasilitasi pelaporan usaha berbasis adalah Bahas Pelaporan Usaha extensible ( extensible Business Reporting Language – XBRL).
Pengungkapan Laporan Tahunan Di Negara-Negara Pasar Berkembang
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel. Pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlingungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisi keuangan Asia Timur tahun 1997.
Sebuah studi tahun 1990-an memberikan beberapa jenis bukti yang mendukung pandangan bahwa tingkat pengunkapan dan kualitas lebih rendah di negara-negara pasar berkembang dibandingkan dengan negara-negara maju, sebagaii contoh, 12 dari 20 negara dengan tingkat pengungkapan ralatif rendah adalah negara-negara pasar berkembang. Di sini opasitas ( ketidakjelasan), yang merupakan lawan dari transparansi, dapat diartikan sebagai sejauh mana suatu jumlah laba menyembutnyikan kinerja ekonomi yang sebenarnya.
Terdapat lebih banyak auditor per 100.000 orang penduduk di pasar-pasar yang maju dibandingkan dengan pasar-pasar yang sedang berkembang.Karena pengawasan dan penegakan aturan pelaporan keuangan yang ketat dapat ditingkatkan dengan adanya jumlah akuntan dan auditor yang mencukupi.
           
Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan Dan Para Manajer
Manager di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka. Para manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.



Sumber : http://magussudrajat.blogspot.com/2010/01/disclosurepengungkapan.html
Hari Setiyawati, SE.,AK.,M.SI, Akuntansi Internasional, Universitas Mercubuana
http://sundari9119.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar