TRIBUNNEWS.COM,
JAKARTA - Ekonomi Indonesia tumbuh dengan sangat cepat serta didorong oleh
peran serta dana dan investasi asing. Meski peluang terbuka lebar, masih ada
investor yang ragu untuk masuk ke Indonesia.
Isu yang menjadi perhatian para investor adalah
perihal pelaporan keuangan. Situasi disebabkan oleh pandangan bahwa standar
pelaporan keuangan dan jumlah akuntan berkualitas yang dinilai belum mencukupi
kebutuhan pasar.
Tanpa standar akuntasi dan pelaporan keuangan yang
memadai dan akuntan berkualitas yang melaksanakannya, pasar modal tidak dapat
berfungsi dengan baik karena pelaporan keuangan merupakan produk utama di dalam
mekanisme pasar modal.
Stakeholder (pekerja, pemasok, pelanggan, kreditur,
investor, pemerintah, dll) membutuhkan pelaporan keuangan yang efektif, cepat,
dapat diperbandingkan (comparable) dan transparan dalam mengambil keputusan
bisnis setiap hari.
“Untuk menjawab tantangan tersebut, CPA Australia
Jakarta Office mengambil inisiatif untuk tidak hanya melayani para anggotanya,
namun juga memperkuat profesi akuntan di Indonesia secara menyeluruh,” ungkap
Chief Operating Officer CPA Australia Adam Awty saat penandatangan kolaborasi
dengan sejumlah kampus di Jakarta, Kamis (31/10/2012).
Badan akuntansi dunia CPA Australia secara resmi
berkolaborasi dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Institut Akuntan Manajemen
Indonesia (IAMI), Universitas Indonesia, Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya, Universitas Bina Nusantara, dan Perbanas Institute.
Kehadiran CPA Australia di Indonesia merupakan
komitmen dalam memberi dukungan dan layanan terbaik bagi anggotanya dan membuka
kesempatan bagi akuntan Indonesia untuk memperluas jejaring dan meningkatkan
karier.
Gagasan CPA Australia menjalin kerjasamasa dengan asosiasi dan universitas nasional bertujuan untuk mendorong perkembangan profesi akuntan di Indonesia.
CPA Australia sangat menghargai dukungan IAI selama ini yang telah membantu melayani para anggota selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, untuk terus berkontribusi pada perkembangan profesi akuntansi, kerja sama pun dibangun dalam wilayah pelatihan dan/atau seminar tentang International Financial Reporting Standards (IFRS) dan International Standards on Auditing (ISAs).
"Bagi universitas, CPA Australia Jakarta Office memberikan akreditasi profesional ke dalam kurikulum, khususnya Jurusan Akuntansi yang akan memberikan kemampuan akuntansi yang lebih tinggi kepada para mahasiswa. Mahasiswa dari Universitas Indonesia dan Universitas Bina Nusantara dengan demikian dapat memulai karier sebagai akuntan profesional segera setelah menyelesaikan kuliah mereka," tuturnya.
Gagasan CPA Australia menjalin kerjasamasa dengan asosiasi dan universitas nasional bertujuan untuk mendorong perkembangan profesi akuntan di Indonesia.
CPA Australia sangat menghargai dukungan IAI selama ini yang telah membantu melayani para anggota selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, untuk terus berkontribusi pada perkembangan profesi akuntansi, kerja sama pun dibangun dalam wilayah pelatihan dan/atau seminar tentang International Financial Reporting Standards (IFRS) dan International Standards on Auditing (ISAs).
"Bagi universitas, CPA Australia Jakarta Office memberikan akreditasi profesional ke dalam kurikulum, khususnya Jurusan Akuntansi yang akan memberikan kemampuan akuntansi yang lebih tinggi kepada para mahasiswa. Mahasiswa dari Universitas Indonesia dan Universitas Bina Nusantara dengan demikian dapat memulai karier sebagai akuntan profesional segera setelah menyelesaikan kuliah mereka," tuturnya.
Kerja sama yang telah terjalin sebelumnya dengan
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dan Perbanas Institute diperkuat dengan
adanya penandatanganan kerja sama dimana salah satunya untuk memfasilitasi proses
akreditasi.
“Pendidikan dalam profesi akuntansi sangatlah
penting. Pendidikan tidak hanya akan meningkatkan karier perorangan tetapi juga
terkait pada keberlangsungan pertumbuhan ekonomi dan bisnis,” ungkap Agus
Suparto, Kepala Bidang Pembinaan Akuntan, Pusat Pembinaan Akuntan Jasa dan
Penilai (PPAJP).
Program CPA disusun untuk membuka potensi dan mendorong peningkatan karier, bagi berbagai sektor atau spesialisasi – dari analis bisnis sampai CFO, dari industry perbankan sampai manufaktur. Program CPA terdiri dari 14 ujian pada foundation level (tingkat dasar) dan professional (professional level), yang juga menggabungkan penerapan practical experience requirement (praktik kerja). Sebagai salah satu badan akuntansi terbesar di dunia, CPA Australia dinilai sebagai preferred secondary professional designation yang berada di 119 negara dengan lebih dari 139,000 anggota.
“Kami menantikan kerjasama dengan lembaga akuntansi nasional, pemerintah, perusahaan dan lembaga pendidikan dalam membangun profesi akuntan yang tidak hanya dapat mendukung ekonomi Indonesia untuk bertahan di dalam kerentanan global, namun juga mendorong kesempatan untuk tumbuh dan berkembang,” tambah Adam Awty. (Eko Sutriyanto)
Program CPA disusun untuk membuka potensi dan mendorong peningkatan karier, bagi berbagai sektor atau spesialisasi – dari analis bisnis sampai CFO, dari industry perbankan sampai manufaktur. Program CPA terdiri dari 14 ujian pada foundation level (tingkat dasar) dan professional (professional level), yang juga menggabungkan penerapan practical experience requirement (praktik kerja). Sebagai salah satu badan akuntansi terbesar di dunia, CPA Australia dinilai sebagai preferred secondary professional designation yang berada di 119 negara dengan lebih dari 139,000 anggota.
“Kami menantikan kerjasama dengan lembaga akuntansi nasional, pemerintah, perusahaan dan lembaga pendidikan dalam membangun profesi akuntan yang tidak hanya dapat mendukung ekonomi Indonesia untuk bertahan di dalam kerentanan global, namun juga mendorong kesempatan untuk tumbuh dan berkembang,” tambah Adam Awty. (Eko Sutriyanto)
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar