- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Akuntansi
Seperti halnya dunia bisnis pada umumnya,
praktik-praktik akuntansi beserta pengungkapan
informasi finansial di perusahaan di
berbagai negara dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Radebaugh dan Gray (1997:47)
menyebutkan sedikitnya ada empat belas faktor yang mempengaruhi
sistem akuntansi perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah sifat
kepemilikan perusahaan, aktivitas usaha, sumber
pendanaan dan pasar modal, sistem perpajakan,
eksistensi dan pentingnya profesi akuntan, pendidikan
dan riset akuntansi, sistem politik, iklim
sosial, tingkat pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan, tingkat inflasi,
sistem perundang-undangan, dan aturan-aturan akuntansi.
Lebih rinci, Radebaugh dan
Gray menjelaskan hubungan antara faktor-faktor
tersebut di atas dengan sistem akuntansi
perusahaan sebagai berikut.
a. Sifat kepemilikan perusahaan
Kebutuhan akan
pengungkapan informasi dan
pertanggungjawaban kepada publik lebih besar
ditemui pada perusahaan-perusahaan yang
dimiliki publik dibandingkan dengan pada perusahaan keluarga.
b. Aktivitas usaha
Sistem akuntansi dipengaruhi
oleh jenis aktivitas usaha, misalnya agribisnis
yang berbeda dengan manufaktur, atau perusahaan kecil
yang berbeda dengan perusahaan multinasional.
c. Sumber pendanaan
Kebutuhan akan
pengungkapan informasi dan
pertanggungjawaban kepada publik lebih besar
ditemui pada perusahaan-perusahaan yang
mendapatkan sumber pendanaan dari para pemegang
saham eksternal dibandingkan dengan pada
perusahaan dengan sumber pendanaan dari
perbankan atau dari dana keluarga.
d. Sistem perpajakan
Negara-negara seperti Perancis
dan Jerman menggunakan laporan keuangan
perusahaan sebagai dasar
penentuan utang pajak
penghasilan, sedangkan negara-negara
seperti Amerika Serikat dan
Inggris menggunakan laporan keuangan yang
telah disesuaikan dengan aturan
perpajakan sebagai dasar penentuan utang
pajak dan disampaikan terpisah dengan
laporan keuangan untuk pemegang saham.
e. Eksistensi dan pentingnya profesi
akuntan
Profesi akuntan yang
lebih maju di negara-negara maju juga
membuat sistem akuntansi yang dipakai lebih maju dibandingkan
dengan di negara-negara yang masih menerapkan sistem akuntansi yang
sentralistik dan seragam.
f. Pendidikan dan riset akuntansi
Pendidikan dan riset akuntansi
yang baik kurang dijalankan di negara-negara
yang sedang berkembang.
Pengembangan
profesi juga dipengaruhi oleh pendidikan
dan riset akuntansi yang bermutu.
g. Sistem politik
Sistem politik yang
dijalankan oleh suatu negara sangat
berpengaruh pada sistem akuntansi yang dibuat untuk menggambarkan
filosofi dan tujuan politik di negara tersebut,
seperti halnya pilihan atas
perencanaan terpusat (central planning) atau
swastanisasi (private enterprises).
h. Iklim sosial
Iklim sosial diartikan sebagai sikap atas
penghargaan terhadap hak-hak pekerja dan kepedulian terhadap
lingkungan hidup. Informasi yang berkaitan dengan
hal-hal tersebut pada umumnya dipengaruhi atas sistem sosial tersebut.
i. Tingkat pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan
Perubahan struktur
perekonomian dari
agraris ke
manufaktur akan menampilkan
sisi lain dari sistem
akuntansi, antara lain dengan
mulai diperhitungkannya depresiasi
mesin.
Industri
jasa juga memunculkan
pertimbangan atas pencatatan aktiva tak berwujud seperti
merek, goodwill dan sumber daya manusia.
j. Tingkat inflasi
Timbulnya hyperinflation
di beberapa negara di kawasan
Amerika Selatan membuat adanya
pemikiran untuk menggunakan
pendekatan lain sebagai alternatif dari pendekatan
historical cost.
k. Sistem perundang-undangan
Di negara-negara seperti
Perancis dan Jerman yang menggunakan civil
codes, aturan-aturan akuntansi yang
dipakai cenderung rinci dan
komprehensif, berbeda dengan Amerika Serikat dan Inggris yang menggunakan
common law.
l. Aturan-aturan akuntansi
Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di
negara tertentu tentunya tidak sepenuhnya sama dengan negara lain. Peran
profesi akuntan dalam menentukan standar dan aturan
akuntansi lebih banyak ditemukan di
negara-negara yang telah memasukkan aturan-aturan
profesional dalam aturan-aturan perusahaan, seperti di
Inggris dan Amerika Serikat.
Sementara itu
Christopher Nobes dan Robert Parker
(1995:11 )menjelaskan adanya tujuh faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam perkembangan sistem
dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain
adalah (1) sistem hukum, (2) pemilik dana, (3) pengaruh sistem
perpajakan, dan (4) kemantapan profesi akuntan. (5) inflasi, (6) teori
akuntansi dan (7) accidents of history .
a. Sistem hukum
Peraturan perusahaan, termasuk
dalam hal ini adalah sistem dan
prosedur akuntansi, banyak dipengaruhi oleh sistem hukum yang berlaku di suatu
negara. Beberapa negara seperti Perancis, Italia,
Jerman, Spanyol, Belanda menganut sistem hukum yang
digolongkan dalam codified Roman law. Dalam codified law, aturan-aturan
dikaitkan dengan ide dasar moral dan keadilan, yang cenderung
menjadi suatu doktrin. Sementara itu
negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat,dan
negara-negara persemakmuran Inggris menganut
sistem common law. Dalam common law, dicoba adanya suatu jawaban untuk
kasus-kasus yang spesifik dan tidak membuat suatu formulasi umum.
b. Sumber pendanaan
Berdasarkan sumber pendanaan, perusahaan
dapat dikelompokkan menjadi dua. Kelompok yang pertama adalah
perusahaan yang mendapatkan sebagian besar
dananya dari para
pemegang saham di pasar modal
(shareholder). Kelompok kedua adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian
besar dananya dari bank, negara atau dana keluarga. Umumnya
di negara-negara dengan sebagian besar perusahaan yang dimiliki
oleh shareholders namun para shareholders
ini tidak mempunyai akses atas informasi
internal, lebih banyak tuntutan atas adanya
pengungkapan (disclosure), pemeriksaan (audit )
dan informasi yang tidak bias (fair information).
c. Sistem perpajakan
Sejauh mana sistem
perpajakan dapat mempengaruhi sistem akuntansi
adalah dengan melihat sejauh mana peraturan
perpajakan menentukan pengukuran akuntansi (accounting
measurement). Di Jerman, pembukuan
menurut pajak harus sama dengan pembukuan
komersial. Sedangkan di banyak negara lain
seperti Inggris, Amerika Serikat dan juga termasuk Indonesia,
terdapat aturan- aturan yang berbeda antara perpajakan dan komersial
perusahaan. Contoh yang paling jelas mengenai hal ini adalah depresiasi.
d. Profesi akuntan
Badan-badan yang dibentuk sebagai
wadah profesi ternyata berbeda-beda di setiap
negara, dan hasil yang berupa aturan-aturan
atau standar dipengaruhi oleh bentuk, wewenang
dan anggota dari badan-badan tersebut.
Di beberapa negara ditemui adanya pemisahan profesi akuntan, sebagai ahli
perpajakan atau hanya sebagai akuntan perusahaan.
Anggota suatu badan yang
mengatur standar akuntansi bisa
terdiri hanya dari kalangan
akuntan publik atau mengikutsertakan pihak-pihak
dari kalangan dunia usaha, industri, pemerintah dan kalangan pendidik.
Tingkat pendidikan dan pengalaman dalam dunia praktis sebagai syarat
seseorang untuk bisa menjadi anggota badan tersebut juga akan
menentukan kualitas standar dan
aturan akuntansi sebagai keluaran
yang dihasilkan.
e. Inflasi
Di negara-negara dengan tingkat
inlasi mencapai ratusan persen setiap tahun,
seperti di Amerika Selatan, penggunaan metode
general price level adjustment menjadi
relevan mengingat adanya
kebutuhan untuk menganalisis laporan
keuangan secara lebih tepat dibandingkan tetap menggunakan historical cost.
f. Teori Akuntansi
Teori akuntansi sangat mempengaruhi
pelaksanaan
praktik-praktik
akuntansi seperti halnya yang terjadi di Belanda. Di
negara ini para ahli teori akuntansi mengatakan bahwa
pengguna laporan keuangan akan mendapatkan
penilaian atas kinerja yang wajar dari
sebuah perusahaan jika akuntan diperbolehkan untuk
menggunakan judgment
untuk memilih dan menampilkan angka-angka tertentu.
Dalam hal ini disarankan penggunaan replacement
cost information. Salah satu contoh pengaruh teori akuntansi
terhadap praktik akuntansi adalah dengan disusunnya
conceptual framework.
g. Accidents of History
Sistem dan praktik akuntansi tidak bisa
lepas dari kondisi politik dan ekonomi di negara yang
bersangkutan. Kejadian-kejadian tertentu
biasanya memberikan pengaruh yang
langsung terasa dalam penerapan
metode tertentu. Krisis ekonomi di
Amerika Serikat di akhir tahun 1920-an
memunculkan standar akuntansi yang
mengharuskan adanya
pengungkapan (disclosure) data keuangan. Untuk
Indonesia, krisis nilai tukar
di pertengahan tahun 1997 menyebabkan
munculnya pernyataan atau interpretasi yang
berkaitan dengan penggunaan mata uang asing dalam
pelaporan keuangan serta perlakuan atas selisih
kurs. Kolonialisasi juga
menyebabkan negara yang diduduki dengan sendirinya mengikuti sistem dan
praktik akuntansi negara yang mendudukinya.
Contoh Pembandingan Standar Akuntansi di Indonesia
dan Amerika
Serikat
Uraian di atas menunjukkan bahwa
penyusunan standar akuntansi termasuk praktik-praktik
akuntansi di suatu negara berbeda dengan praktik di negara lain.
Untuk memberikan gambaran adanya
standar akuntansi yang berbeda
antar negara, berikut adalah
daftar standar akuntansi yang sudah
diterbitkan di Indonesia dan di Amerika Serikat (Tabel 1 dan Tabel 2).
Pembandingan ini hanya berupa daftar sesuai dengan nomor standar yang
diterbitkan di masing-masing negara dan tidak membahas atau memberikan
komentar atas isi masing-masing standar.
FASB (Financial Accounting
Standards Board ), dalam laporannya yang berjudul
International Accounting Standard
Setting: A Vision for The
Future,meyakini bahwa perlu adanya satu set standar akuntansi yang
digunakan di seluruh dunia baik untuk pelaporan keuangan dalam
negeri maupun lintas negara. Tanpa menyebutkan bahwa metode yang
dilakukan untuk mendapatkan satu standar yang sama untuk seluruh dunia ini
sebagai standardisasi,FASB juga tidak menyatakan secara eksplisit bahwa
usaha ini merupakan usaha harmonisasi. FASB memandang bahwa suatu standar
akuntansi internasional harus
a. Memiliki kualitas tinggi dengan
menyediakan informasi yang berguna bagi investor,kreditur,dan pembuat
keputusan lainnya dalam mengambil keputusan serupa
mengenai alokasi sumber daya dalam perekonomian
b. Membuat berbagai standar akuntansi di berbagai
negara menjadi convergent atau semirip mungkin. Di satu sisi FASB
menginginkan adanya standardisasi standar akuntansi
namun tidak mengingkari bahwa proses menuju
standardisasi tersebut harus melalui proses harmonisasi yang lebih
terarah menuju standardisasi.
Standar akuntansi yang memiliki
kualitas tinggi (high-quality) adalah suatu
standar akuntansi yang tidak bias, dan menghasilkan suatu informasi yang
relevan dan dapat dipercaya yang berguna bagi pengambilan keputusan
oleh para investor, kreditur dan pihak-pihak yang
mengambil keputusan serupa. Standar
tersebut harus:
a. Konsisten dengan kerangka konseptual
yang mendasarinya
b. Menghindari atau
meminimumkan adanya prosedur akuntansi alternatif,
baik implisit maupun eksplisit dengan mengingat faktor comparability dan
consistency.
c. Jelas dan
komprehensif, sehingga standar
tersebut dapat dimengerti oleh
pembuat laporan keuangan, auditor yang memeriksa laporan keuangan
berdasarkan standar tersebut, oleh pihak-pihak yang berwenang
mengharuskan pemakaian standar tersebut serta
para pengguna informasi yang
dihasilkan berdasarkan standar tersebut.
Daftar Standar Akuntansi di Indonesia (SAK)
- Penyajian Laporan Keuangan
- Laporan Arus Kas
- Laporan Keuangan Interim
- Laporan Keuangan Konsolidasi
- Pelaporan Informasi Keuangan Menurut Segmen
- Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan dalam Tahap Pengembangan
- Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
- Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
- Penyajian Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek – Telah diganti PSAK No.1
- Transaksi dalam Mata Uang Asing
- Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
- Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset
- Akuntansi untuk Investasi
- Persediaan
- Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi
- Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain
- Akuntansi Penyusutan
- Akuntansi Dana Pensiun
- Aktiva Tak Berwujud
- Biaya Riset dan Pengembangan
- Akuntansi Ekuitas
- Akuntansi Penggabungan Usaha
- Pendapatan
- Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun
- Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi
- Biaya Pinjaman
- Akuntansi Perkoperasian
- Akuntansi Asuransi Kerugian
- Akuntansi Minyak dan Gas Bumi
- Akuntansi Sewa Guna Usaha
- Akuntansi Perbankan
- Akuntansi Kehutanan
- Akuntansi Pertambangan Umum
- Akuntansi Kontrak Konstruksi
- Akuntansi Pendapatan Jasa Komunikasi
- Akuntansi Asuransi Jiwa
- Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol
- Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
- Akuntansi Kerjasama Operasi
- Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan / Perusahaan Asosiasi
- Akuntansi Waran
- Akuntansi Perusahaan Efek
- Akuntansi Anjak Piutang
- Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat
- Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba
- Akuntansi Pajak Penghasilan
- Akuntansi Tanah
- Penurunan Nilai Aktiva
- Akuntansi Reksadana
- Akuntansi Investasi Efek Tertentu
- Akuntansi Kuasi Reorganisasi
- Akuntansi Mata Uang Pelaporan
- Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham
- Akuntansi Restrukturisasi Hutang dan Piutang Bermasalah
- Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai
Sumber: IAI, Standar Akuntansi
Keuangan 1999, Salemba Empat, Oktober 1998
Daftar Standar Akuntansi di Amerika Serikat (FASB Statement)
- Disclosure of Foreign Currency Translation Information
- Accounting for Research and Development Costs
- Reporting Accounting Changes in Interim Financial Statements-an amendment of APB Opinion No. 28
- Reporting Gains and Losses from Extinguishment of Debt-an amendment of APB Opinion No. 30
- Accounting for Contingencies
- Classification of Short-Term Obligations Expected to Be Refinanced-an amendment of ARB No. 43, Chapter 3A
- Accounting and Reporting by Development Stage Enterprises
- Accounting for the Translation of Foreign Currency Transactions and Foreign Currency Financial Statements
- Accounting for Income Taxes: Oil and Gas Producing Companies-an amendment of APB Opinions No. 11 and 23
- Extension of "Grandfather" Provisions for Business Combinations-an amendment of APB Opinion No. 16
- Accounting for Contingencies: Transition Method-an amendment of FASB Statement No. 5
- Accounting for Certain Marketable Securities
- Accounting for Leases
- Financial Reporting for Segments of a Business Enterprise
- Accounting by Debtors and Creditors for Troubled Debt Restructurings
- Prior Period Adjustments
- Accounting for Leases: Initial Direct Costs-an amendment of FASB Statement No. 13
- Financial Reporting for Segments of a Business Enterprise: Interim Financial Statements-an amendment of FASB Statement No. 14
- Financial Accounting and Reporting by Oil and Gas Producing Companies
- Accounting for Forward Exchange Contracts-an amendment of FASB Statement No. 8
- Suspension of the Reporting of Earnings per Share and Segment Information by Nonpublic Enterprises-an amendment of APB Opinion No. 15 and FASB Statement No. 14
- Changes in the Provisions of Lease Agreements Resulting from Refundings of Tax-Exempt Debt-an amendment of FASB Statement No. 13
- Inception of the Lease-an amendment of FASB Statement No. 13
- Reporting Segment Information in Financial Statements That Are Presented in Another Enterprise's Financial Report-an amendment of FASB Statement No. 14
- Suspension of Certain Accounting Requirements for Oil and Gas Producing Companies-an amendment of FASB Statement No. 19
- Profit Recognition on Sales-Type Leases of Real Estate-an amendment of FASB Statement No. 13
- Classification of Renewals or Extensions of Existing Sales-Type or Direct Financing Leases-an amendment of FASB Statement No. 13
- Accounting for Sales with Leasebacks-an amendment of FASB Statement No. 13
- Determining Contingent Rentals-an amendment of FASB Statement No. 13
- Disclosure of Information about Major Customers-an amendment of FASB Statement No. 14
- Accounting for Tax Benefits Related to U.K. Tax Legislation Concerning Stock Relief
- Specialized Accounting and Reporting Principles and Practices in AICPA Statements of Position and Guides on Accounting and Auditing Matters-an amendment of APB Opinion No. 20
- Financial Reporting and Changing Prices
- Capitalization of Interest Cost
- Accounting and Reporting by Defined Benefit Pension Plans
- Disclosure of Pension Information-an amendment of APB Opinion No. 8
- Balance Sheet Classification of Deferred Income Taxes-an amendment of APB Opinion No. 11
- Accounting for Preacquisition Contingencies of Purchased Enterprises-an amendment of APB Opinion No. 16
- Financial Reporting and Changing Prices: Specialized Assets-Mining and Oil and Gas-a supplement to FASB Statement No. 33
- Financial Reporting and Changing Prices: Specialized Assets-Timberlands and Growing Timber-a supplement to FASB Statement No. 33
- Financial Reporting and Changing Prices: Specialized Assets-Income- Producing Real Estate-a supplement to FASB Statement No. 33
- Determining Materiality for Capitalization of Interest Cost-an amendment of FASB Statement No. 34
- Accounting for Compensated Absences
- Accounting for Intangible Assets of Motor Carriers-an amendment of Chapter 5 of ARB No. 43 and an interpretation of APB Opinions 17 and 30
- Accounting for Franchise Fee Revenue
- Financial Reporting and Changing Prices: Motion Picture Films
- Disclosure of Long-Term Obligations
- Revenue Recognition When Right of Return Exists
- Accounting for Product Financing Arrangements
- Financial Reporting in the Record and Music Industry
- Financial Reporting by Cable Television Companies
- Foreign Currency Translation
- Financial Reporting by Producers and Distributors of Motion Picture Films
- Financial Reporting and Changing Prices: Investment Companies-an amendment of FASB Statement No. 33
- Determining whether a Convertible Security is a Common Stock Equivalent- an amendment of APB Opinion No. 15
- Designation of AICPA Guide and Statement of Position (SOP) 81-1 on Contractor Accounting and SOP 81-2 concerning Hospital-Related Organizations as Preferable for Purposes of Applying APB Opinion 20-an amendment of FASB Statement No. 32
- Related Party Disclosures
- Capitalization of Interest Cost in Financial Statements That Include Investments Accounted for by the Equity Method-an amendment of FASB Statement No. 34
- Deferral of the Effective Date of Certain Accounting Requirements for Pension Plans of State and Local Governmental Units-an amendment of FASB Statement No. 35
- Accounting and Reporting by Insurance Enterprises
- Accounting for Title Plant
- Capitalization of Interest Cost in Situations Involving Certain Tax-Exempt Borrowings and Certain Gifts and Grants-an amendment of FASB Statement No. 34
- Financial Reporting by Broadcasters
- Extinguishments of Debt Made to Satisfy Sinking-Fund Requirements-an amendment of FASB Statement No. 4
- Accounting for Certain Mortgage Banking Activities
- Accounting for Sales of Real Estate
- Accounting for Costs and Initial Rental Operations of Real Estate Projects
- Research and Development Arrangements
- Disclosures about Oil and Gas Producing Activities-an amendment of FASB Statements 19, 25, 33, and 39
- Financial Reporting and Changing Prices: Foreign Currency Translation-an amendment of FASB Statement No. 33
- Accounting for the Effects of Certain Types of Regulation
- Accounting for Certain Acquisitions of Banking or Thrift Institutions-an amendment of APB Opinion No. 17, an interpretation of APB Opinions 16 and 17, and an amendment of FASB Interpretation No. 9
- Reporting a Change in Accounting for Railroad Track Structures-an amendment of APB Opinion No. 20
- Accounting for Special Termination Benefits Paid to Employees
- Deferral of the Effective Date of Certain Accounting Requirements for Pension Plans of State and Local Governmental Units-an amendment of FASB Statement No. 35
- Extinguishment of Debt-an amendment of APB Opinion No. 26
- Reporting by Transferors for Transfers of Receivables with Recourse
- Classification of Obligations That Are Callable by the Creditor-an amendment of ARB No. 43, Chapter 3A
- Elimination of Certain Disclosures for Business Combinations by Nonpublic Enterprises-an amendment of APB Opinion No. 16
- Accounting for Futures Contracts
- Disclosure of Postretirement Health Care and Life Insurance Benefits
- Financial Reporting and Changing Prices: Elimination of Certain Disclosures-an amendment of FASB Statement No. 33
- Designation of AICPA Guides and Statement of Position on Accounting by Brokers and Dealers in Securities, by Employee Benefit Plans, and by Banks as Preferable for Purposes of Applying APB Opinion 20-an amendment FASB Statement No. 32 and APB Opinion No. 30 and a rescission of FASB Interpretation No. 10
- Induced Conversions of Convertible Debt-an amendment of APB Opinion No. 26
- Yield Test for Determining whether a Convertible Security is a Common Stock Equivalent-an amendment of APB Opinion No. 15
- Accounting for the Costs of Computer Software to Be Sold, Leased, or Otherwise Marketed
- Employers' Accounting for Pensions
- Employers' Accounting for Settlements and Curtailments of Defined Benefit Pension Plans and for Termination Benefits
- Financial Reporting and Changing Prices
- Regulated Enterprises-Accounting for Abandonments and Disallowances of Plant Costs-an amendment of FASB Statement No. 71
- Accounting for Nonrefundable Fees and Costs Associated with Originating or Acquiring Loans and Initial Direct Costs of Leases-an amendment of FASB Statements No. 13, 60, and 65 and a rescission of FASB Statement No. 17
- Regulated Enterprises-Accounting for Phase-in Plans-an amendment of
- FASB Statement No. 71 Recognition of Depreciation by Not-for-Profit Organizations
- Consolidation of All Majority-owned Subsidiaries-an amendment of ARB No. 51, with related amendments of APB Opinion No. 18 and ARB No. 43, Chapter 12
- Statement of Cash Flows
- Accounting for Income Taxes
- Accounting and Reporting by Insurance Enterprises for Certain Long- Duration Contracts and for Realized Gains and Losses from the Sale of Investments
- Accounting for Leases: Sale-Leaseback Transactions Involving Real Estate, Sales-Type Leases of Real Estate, Definition of the Lease Term, and Initial Direct Costs of Direct Financing Leases-an amendment of FASB Statements No. 13, 66, and 91 and a rescission of FASB Statement No. 26 and Technical Bulletin No. 79-11
- Deferral of the Effective Date of Recognition of Depreciation by Not-for-Profit Organizations-an amendment of FASB Statement No. 93
- Accounting for Income Taxes-Deferral of the Effective Date of FASB Statement No. 96-an amendment of FASB Statement No. 96
- Regulated Enterprises-Accounting for the Discontinuation of Application of FASB Statement No. 71
- Statement of Cash Flows-Exemption of Certain Enterprises and Classification of Cash Flows from Certain Securities Acquired for Resale-an amendment of FASB Statement No. 95
- Accounting for Income Taxes-Deferral of the Effective Date of FASB Statement No. 96-an amendment of FASB Statement No. 96
- Statement of Cash Flows-Net Reporting of Certain Cash Receipts and Cash Payments and Classification of Cash Flows from Hedging Transactions-an amendment of FASB Statement No. 95
- Disclosure of Information about Financial Instruments with Off-Balance- Sheet Risk and Financial Instruments with Concentrations of Credit Risk
- Employers' Accounting for Postretirement Benefits Other Than Pensions
- Disclosures about Fair Value of Financial Instruments
- Accounting for Income Taxes-Deferral of the Effective Date of FASB Statement No. 96--an amendment of FASB Statement No. 96
- Accounting for Income Taxes
- Reporting by Defined Benefit Pension Plans of Investment Contracts-an amendment of FASB Statement No. 35
- Rescission of FASB Statement No. 32 and Technical Corrections
- Employers' Accounting for Postemployment Benefits-an amendment of FASB Statements No. 5 and 43
- Accounting and Reporting for Reinsurance of Short-Duration and Long- Duration Contracts
- Accounting by Creditors for Impairment of a Loan-an amendment of FASB Statements No. 5 and 15
- Accounting for Certain Investments in Debt and Equity Securities
- Accounting for Contributions Received and Contributions Made
- Financial Statements of Not-for-Profit Organizations
- Accounting by Creditors for Impairment of a Loan-Income Recognition and
- Disclosures-an amendment of FASB Statement No. 114 Disclosure about Derivative Financial Instruments and Fair Value of Financial Instruments
- Accounting and Reporting by Mutual Life Insurance Enterprises and by Insurance Enterprises for Certain Long-Duration Participating Contracts-an amendment of FASB Statements 60, 97, and 113 and Interpretation No. 40
- Accounting for the Impairment of Long-Lived Assets and for Long-Lived
- Assets to Be Disposed Of
- Accounting for Mortgage Servicing Rights-an amendment of FASB Statement No. 65
- Accounting for Stock-Based Compensation
- Accounting for Certain Investments Held by Not-for-Profit Organizations Accounting for Transfers and Servicing of Financial Assets and Extinguishments of Liabilities
- Exemption from Certain Required Disclosures about Financial Instruments for Certain Nonpublic Entities-an amendment to FASB Statement No. 107
- Deferral of the Effective Date of Certain Provisions of FASB Statement No. 125- an amendment to FASB Statement No. 125
- Earnings per Share
- Disclosure of Information about Capital Structure
- Reporting Comprehensive Income
- Disclosures about Segments of an Enterprise and Related Information
- Employers’ Disclosures about Pensions and Other Postretirement Benefits –an a amendment to FASB Statements No. 87, 88, and 106.
- Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities
Sumber: FASB, Statement of Financial Accounting Standards : Summaries and Status,
http://www.rutgers.edu/Accounting/raw/fasb/public/index.html, September1999
Dari data
di muka, tampak
bahwa standar yang
disusun sangat bergantung pada kondisi
masing-masing negara, meskipun
dilihat dari judul
standarnya, beberapa standar
memiliki kemiripan. Cukup
banyak juga standar
akuntansi di Amerika Serikat
yang berupa amandemen
(amendment) dan penarikan
kembali (rescission) standar yang telah diterbitkan sebelumnya.
1. International Standard Setter (ISS)
Organisasi ini menetapkan,
mengembangkan dan mengumumkan secara resmi
standar akuntansi internasional. ISS merupakan
organisasi independen yang memiliki delapan
fungsi, yaitu (1) leadership (2)
innovation, (3) relevance, (4) responsiveness, (5) objectivity, (6) acceptability and credibility, (7) understandability dan (8) accountability.
Karakteristik ISS yang penting adalah
a. independen dalam pengambilan keputusan
b. menjalankan proses
penetapan standar yang cukup dengan
berhubungan dengan pihak luar yang akan menggunakan standar tersebut
c. memiliki staf yang cukup
d. memiliki pendanaan yang independen e.
diawasi secara independen
2. International Interpretation Committee
(IIC)
Organisasi ini dibentuk untuk menyampaikan
pendapat atas penerapan standar akuntansi internasional agar
didapat penafsiran dan penerapan yang konsisten. IIC
akan membimbing para pemakai
standar dan jika perlu menerbitkan
semacam buku panduan sebagai pelengkap standar yang sudah diterbitkan.
3. International Professional Group (IPG)
Organisasi ini terdiri dari
para akuntan profesional dari berbagai
organisasi profesional di berbagai negara. Kegiatan IPG yang
utama adalah memudahkan penerapan standar dengan cara
memastikan adanya kepatuhan (compliance) terhadap
standar, penyebaran standar yang cukup sampai pada tingkat nasional dan
memberikan pengajaran kepada para pemakai tentang
penerapan standar akuntansi internasional yang tepat.
Bagaimana halnya dengan keberadaan IASC yang
memang sudah eksis jika hal ini benar-benar diterapkan. FASB menganggap bahwa
bagaimanapun caranya suatu organisasi penentu standar
akuntansi internasional dibentuk, struktur
organisasi tersebut harus bisa memungkinkan kedelapan fungsi di atas
berjalan baik. Struktur organisasi juga harus
memasukkan kelima karakteristik
di atas agar bisa
mengembangkan standar akuntansi internasional yang berkualitas tinggi. Berdasarkan pemikiran ini, alternatif
yang dapat dipakai di masa depan adalah (a) IASC bisa tetap eksis dengan
pembenahan struktur seperti yang disarankan FASB, atau (b)
dibentuk suatu organisasi baru
dengan struktur baru seperti
yang disarankan FASB, yang tetap meneruskan hal-hal yang sudah dilakukan
oleh IASC, atau (c) memodifikasi FASB agar bisa lebih diterima
secara luas di seluruh dunia. Alternatif ketiga ini didasari oleh
keyakinan bahwa FASB memiliki peran sebagai a global leader in accounting
standard setting.
3. KESIMPULAN
Standar akuntansi tidak
dapat dilepaskan dari pengaruh
lingkungan dan kondisi hukum,
sosial dan ekonomi suatu
negara tertentu. Hal-hal tersebut
menyebabkan suatu standar akuntansi di suatu negara berbeda
dengan di negara lain. Globalisasi yang tampak antara lain
dari kegiatan perdagangan antar negara serta munculnya
perusahaan multinasional mengakibatkan timbulnya
kebutuhan akan suatu standar akuntansi yang berlaku secara luas di
seluruh dunia. Pembentukan IASC
merupakan salah satu
usaha harmonisasi standar akuntansi yaitu
untuk membuat perbedaan-perbedaan antar standar
akuntansi di berbagai negara menjadi semakin kecil. Harmonisasi ini
tidak harus menghilangkan standar akuntansi yang
berlaku di setiap negara
dan juga tidak menutup kemungkinan
bahwa standar akuntansi internasional
yang disusun oleh IASC diadopsi menjadi standar
akuntansi nasional suatu negara.
FASB mempunyai pandangan bahwa
tetap harus ada satu standar akuntansi
internasional yang berlaku di
seluruh dunia. Untuk itu perlu dibentuk
organisasi penentu standar akuntansi
internasional dengan struktur dan
proses tertentu. Menurut FASB, IASC bisa
dimodifikasi menjadi organisasi ini atau
membentuk organisasi baru atau memodifikasi FASB sendiri.
Akuntansi
Internasional: Harmonisasi Versus Standardisasi (Arja adhiarta) http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar